Senjata Khas Indonesia Zaman Dulue Part II
GUBHUG REYOTT™ | JOKOROWOTLOGOREJO™ -Demi kelestarian budaya bangsa yang saat ini tengah dijajah oleh bangsa lain serat diakui sebagai budayanya, maka marilah kita melestarikan budaya bangsa sebagai budaya luhur Bangsa Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia pasti sependapat bahwa kebudayaan Indonesia sangat beragam. Tetapi rasanya selama ini para penerus bangsa hanya sibuk dengan busaya-budaya asing yang belum tentu semua baik. Sementara kebanyakan melupakan kebudayaan Indonesia asli.Lanjutan Artikel:Senjata Khas Indonesia Zaman Dulue Part I
Mandau
Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia. Berbeda dengan arang, mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau.
Perisai Awe

Peurawot
Peurawot atau disebut juga Sikin Peurawot , Sikin Rawot adalah senjata tradisional berbentuk pisau yang berasal dari Sumatera Indonesia. Peurawot adalah pisau bermata tunggal yang berbentuk sedikit melengkung .Panjang pisau ini sekitar 35 cm. Bilah pisau ini dari pangkal ke ujung yang kira-kira mempunyai lebar yang sama. Peurawot tidak memiliki punggungan pusat dan bagian belakang sedikit cembung melengkung. Bagian sisi tajam bilah peurawot sedikit cekung .
Keris

Pedang Luwuk
Pedang Luwuk adalah pedang pendek dari pulau Jawa. Pedang ini ditemukan terutama di jawa timur dan jawa tengah. Konon pedang ini dinamakan Pedang Luwuk, karena dibuat oleh seorang Empu yang bernama Ki Luwuk. Pedang ini dipercayai mempunyai daya magis karena dibuat dengan ritual khusus. Pedang ini telah ada dari masa Majapahit, pedang luwuk tercatat sebagai salah satu senjata mematikan dalam perang paregreg. Pedang luwuk hanya boleh digunakan oleh kalangan bangsawan atau ksatria di Jawa waktu itu. Luwuk adalah pedang bermata satu yang lurus. Bagian bilah pedang (wilah) dari pangkal sampai ujung mempunyai lebar yang sama, tapi ada juga pedang luwuk yang bagian pangkal wilah lebih kecil dari bagian tengah wilah . Bilah (wilah) pedang ini terbuat dari besi pamor atau baja damaskus. Di bagian ujung wilah berbentuk lancip seperti pisau. Gagang pedang luwuk ini terbuat dari kayu atau tanduk. Panjang keseluruhan pedang luwuk ini tidak lebih dari 85 cm.
Parang Nabur
Parang Nabur adalah pedang lengkung yang berasal dari Banjarmasin Kalimantan Selatan. Pedang ini banyak dibuat oleh Kesultanan Banjarmasin pada awal abad ke 19. Parang Nabur adalah pedang yang memiliki bermata pisau dua, bentuk pedang ini melengkung. Di bagian gagang Parang Nabur banyak mendapat pengaruh dari eropa. Gagang biasanya terbuat dari tanduk, sedang bagian pedang terbuat dari baja damaskus. Pedang ini sangat dipengaruhi dari pedang pendek angkatan laut dibawa oleh pelaut Belanda, dan menunjukkan perpaduan sempurna antara Eropa dengan pedang gaya Islam. Ukurannya pedang ini kecil disesuaikan dengan orang Melayu. Panjang keseluruhan pedang ini adalah 75 cm.
Parang Latok
.jpg)
Sikin Panyang
Sikin Panyang adalah pedang yang berasal dari Sumatera Indonesia. Sikin Panyang adalah senjata pertempuran paling populer di yang digunakan penduduk Sumatera bagian Utara. Pada tahun-tahun awal Perang Aceh melawan Belanda (1873-1900) banyak Sikin Panyang dibuat, terutama sebelum tahun 1879 ketika belum ada perlucutan senjata penduduk. Penyebaran Sikin Panyang terbatas di Aceh dan Gayo (dengan nama lain luju naru), tetapi juga di Alas (dengan nama andar). Sikin Panyang adalah pedang lurus bermata satu. Senjata selalu dilengkapi dengan sarungnya, dan dibawa dalam sabuk. Bagian Sikin Panyang sikin adalah sebagai berikut: pisau ( wilah ), gagang ( Hulu ), sarung ( sarung ) pisau ini benar-benar lurus dimana tepi dan belakang sejajar Dekat ujung tepi kurva dari arah belakang , kita menemukan di kedua sisi alur, luas lebih dangkal Salib-bagian pisau berbentuk baji. Gagang (hulu) Sikin Panyang berbentuk unik dengan menyerupai huruf Y, panjang gagang saja ada yang mencapai 25 cm. Sedang panjang keseluruhan pedang ini 70-79 cm. Bagian wilah pedang ini biasanya dibuat dengan besi pamor atau baja damaskus.
Sekian dulu teman-teman mungkin bisa menambah wawasan kita serta pelestarian budaya bangsa. Silahkan kalau mau menambah
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya